Senin, 01 Oktober 2012

belajar membuat web html

Cara mudah membuat html lewat notepad

contoh:
<HTML>
<HEAD>
<TITTLE><H1>WEB SISWA<H1></TITTLE>
</HEAD>
<body background="im1ages.jpeg" TEXT="yellow">
<marquee> <H1>Welcome to my web</H1> </marquee>

<p><a href="abi.html">HOME</a> |<a href="Abi1.html">PAGE 1</a> |<a href="Abi2.html">PAGE 2</a>


<link href="global logo.gif.gif" rel="shortcut icon"/>
<HR>
<P>Belajar web untuk pemula</P>
<br>SOAL OSN ASTRONOMI
        PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE ASTRONOMI SELEKSI KOTA TAHUN 2009

<P>1.    Perbedaan refraktor dan reflektor yang paling tepat adalah :</P>
<P>a.    Refraktor tidak mempergunakan lensa okuler sedang refraktor mempergunakannya</P>
<P>b.    Refraktor tidak memiliki panjang fokus sedang reflektor memiliki panjang fokus</P>
<P>c.    Reflektor mempergunakan lensa pengumpul cahaya</P>
<P>d.    Kolektor radiasi refraktor adalah lensa sedangkan untuk reflektor adalah cermin</P>
<P>e.    Tidak ada jawaban yang benar</P>
<P>JAWAB : D</P>
Teleskop refraktor (dari kata refraksi – pembiasan) adalah teleskop yang mempergunakan lensa sebagai pengumpul cahaya yang utama dan teleskop reflektor (dari kata refleksi – pemantulan) adalah teleskop yang mempergunakan cermin sebagai pengumpul cahaya yang utama.</P>

<P>2.    Sebuah teleskop dilengkapi dengan lensa obyektif dan okuler dan diarahkan ke bulan. Melalui lensa okuler dan dengan mengatur fokusnya, bulan terlihat begitu jelas kawahnya. Apabila kamu memotret bulan dengan menempelkan kamera di belakang lensa okuler, maka :</P>
<P>a.    Citra kawah bulan tidak fokus sehingga tidak sama dengan yang dilihat dengan mata biasa</P>
<P>b.    Citra kawah bulan yang dipotret sama dengan yang dilihat melalui okuler</P>
<P>c.    Citra kawah bulan akan lebih kecil ukurannya dalam hasil potret</P>
<P>d.    Citra kawah bulan akan lebih besar ukurannya dalam hasil potret</P>
<P>e.    Citra kawah bulan akan lebih besar dari yang dilihat melalui okuler</P>

<P>JAWAB : B</P>
Kamera yang ditempelkan dibelakang lensa okuler tidak akan memperbesar atau memperkecil hasil bayangan yang terlihat melalui eyepiece/lensa okuler, hal ini dikarenakan pada kamera yang ditempelkan tersebut tidak memiliki lensa apapun yang ditambahkan pada teropong (lensa kamera dilepas dari kamera), jadi hasil potret tentu akan sama dengan yang terlihat melalui okuler dengan catatan hasil potret adalah yang muncul di film negatif (yang belum dicuci dan belum diperbesar)

<P>3.    Jika kamu memiliki 2 buah teleskop dengan diameter 5 cm dan 10 cm dan akan digunakan untuk mengamati sebuah bintang, maka dalam keadaan fokus :</P>
<P>a.    Bintang akan tampak lebih besar dengan teleskop 10 cm</P>
<P>b.    Bintang akan tampak lebih terang dengan teleskop diameter 5 cm</P>
<P>c.    Bintang tampak lebih besar dengan teleskop 5 cm</P>
<P>d.    Bintang tidak terlihat dengan teleskop 5 cm</P>
<P>e.    Bintang akan tampak sama besar ukurannya di kedua teleskop tersebut</P>

<P>JAWAB : E</P>
<P>Bintang adalah objek titik (karena jaraknya yang sangat jauh) sehingga dengan teleskop terbesarpun tetap akan terlihat</P>
<P>sebagai titik, tetapi teleskop yang memiliki diameter obyektif yang besar akan lebih banyak mengumpulkan cahaya sehingga bintang yang terlihat akan semakin terang dibandingkan dengan teleskop berdiameter lebih kecil.</P>

<P>4.    Sebuah teleskop dengan diameter 20 cm (f/D=10) dilengkapi lensa okuler. Dua buah lensa okuler yakni dengan panjang fokus 15 mm (okuler A) dan 40 mm (okuler B) digunakan untuk melihat planet Jupiter yang berdiameter 40 detik busur. Hasil yang diperoleh adalah :</P>
<P>a.    Planet Jupiter akan tampak lebih besar dengan menggunakan okuler B</P>
<P>b.    Planet Jupiter akan sama besar baik dengan menggunakan okuler A atau okuler B</P>
<P>c.    Planet Jupiter akan tampak lebih besar dengan menggunakan okuler A</P>
<P>d.    Planet Jupiter akan tampak sama redup di kedua okuler tersebut</P>
<P>e.    Planet Jupiter akan tampak sama terang di kedua okuler tersebut</P>
<P>JAWAB : C</P>
Perbesaran sebuah teleskop adalah sama dengan perbandingan fokus objektif dan fokus okulernya (M = fob/fok). Jika fokus obyektifnya sama, maka semakin kecil fokus okuler maka akan semakin besar perbesaran teleskop itu. Jadi okuler A (fok = 15 mm) akan memberi perbesaran yang lebih besar daripada okuler B (fob = 40 mm) sehingga tentu saja planet Jupiter akan terlihat lebih besar di okuler A.
Jika mau dihitung perbesarannya : Fob = 200 cm = 2000 mm (dari f/D = 10 dan D = 20 cm), lalu :
Perbesaran dengan okuler A ?M=fobfok=200015=133,33 x
Besar Jupiter yang terlihat ? D = 133,33 x 40” = 5333,33” = 88,88’
Perbesaran dengan okuler B ?M=fobfok=200040=50 x
Besar Jupiter yang terlihat ? D = 50 x 40” = 2000” = 33’
Catatan : Diameter sudut planet Jupiter yang paling besar diperoleh pada saat oposisi dengan jarak Bumi – Jupiter yang terdekat (Bumi di aphelion dan Jupiter di perihelion), dan nilainya mencapai 50” dan diameter sudut Jupiter yang paling kecil diperoleh pada saat konjungsi dengan jarak Bumi – Jupiter yang terjauh (Bumi di aphelion dan Jupiter di aphelion), dan nilainya sekitar 30”.

<P>5.    Bulan dengan diameter sudut 30 menit busur dipotret dengan sebuah teleskop dengan panjang fokus  5000 mm. Sebuah kamera digital dengan ukuran bidang pencitraan 0,6 cm x 0,5 cm digunakan untuk memotret bulan tersebut. Hasil yang diperoleh adalah …</P>
<P>a.    Setengah dari piringan bulan yang dapat dipotret</P>
<P>b.    Piringan bulan seutuhnya dapat dipotret</P>
<P>c.    Hanya sepertiga dari piringan bulan yang dapat dipotret</P>
<P>d.    Bulan tidak dapat dipotret</P>
<P>e.    Hanya sabit bulan yang dapat dipotret</P>

<P>JAWAB : D</P>
Besar bayangan yang muncul di pelat potret hanyalah bergantung pada panjang fokus objektif saja, disebut skala bayangan dengan rumus :
Skala Bayangan = 206265fob
Dimana fob dalam mm dan satuan dari skala bayangan adalah “/mm. Jadi jika skala bayangan adalah 1, maka artinya setiap diameter sudut 1” di langit akan muncul sebesar 1 mm di pelat potret.
Untuk soal di atas :
Skala Bayangan = 2062655000=41,253 "/mm
Karena diameter sudut bulan 30’ = 1800”, maka besar bayangan bulan di pelat potret adalah :
Besar Bayangan Bulan= 180041,253=43,63 mm=4,363 cm
Besar bayangan bulan yang mencapai 4 cm ini tidak akan masuk ke dalam pelat potret yang berukuran hanya 0,6 cm x 0,5 cm. Jika mau menghitung bagian bulan yang bisa masuk ke pelat potret :
Bagian Bulan yang masuk ke pelat = Luas PelatLuas Bulanx 100%=0,6 x 0,52p.4,3632x 100%=0,25%
0,25% bagian bulan jauh lebih kecil dari bagian sabit bulan, atau dengan kata lain bulan tidak dapat dipotret dengan teleskop ini atau teleskop ini cocok untuk memotret detil-detil bulan (seperti kawahnya).
</BODY>
</HTML>


Membuat tabel html
contoh:
<HTML>
<HEAD>
<TITTLE><H1>WEB SISWA<H1></TITTLE>
</HEAD>
<body background="im1ages.jpeg" TEXT="yellow">
<marquee> <H1>Welcome to my web</H1> </marquee>

<p><a href="abi.html">HOME</a> |<a href="Abi1.html">PAGE 1</a> |<a href="Abi2.html">PAGE 2</a>


<link href="global logo.gif.gif" rel="shortcut icon"/>
<HR>


<table border="1">
<tr>
<td>No</td>
<td>Nama</td>
<td>NIS</td>
<td>Alamat</td>
<td>No.Handphone</td>
</tr>

<tr>
<td>1</td>
<td>Ahmad sultonul firdaus</td>
<td>7512</td>
<td>sukolilo</td>
<td>085645821338</td>
</tr>
<tr>
<td>2</td>
<td>arief nugroho</td>
<td>7523</td>
<td>pandaan</td>
<td>085755642259</td>
</tr>
<tr>
<td>3</td>
<td>Dhani bustomi</td>
<td>7545</td>
<td>purwosari</td>
<td>03435862572</td>
</tr>
<tr>
<td>4</td>
<td>erfian A.</td>
<td>7555</td>
<td>lemahbang</td>
<td>085746658213</td>
</tr>
<tr>
<td>5</td>
<td>m.masud C.</td>
<td>7963</td>
<td>pandaan</td>
<td>085181282</td>
</tr>
<tr>
<td>6</td>
<td>lola widya H.</td>
<td>7791</td>
<td>pandaan</td>
<td>089623245618</td>
</tr>
<tr>
<td>7</td>
<td>m.robit</td>
<td>7915</td>
<td>purwosari</td>
<td>08546213847</td>
</tr>
<tr>
<td>8</td>
<td>m.ilham Y.</td>
<td>7989</td>
<td>jombor</td>
<td>083559548588</td>
</tr>
<tr>
<td>9</td>
<td>ilham h.</td>
<td>7825</td>
<td>wonorejo</td>
<td>082549445635</td>
</tr>
<tr>
<td>10</td>
<td>wirangga A.</td>
<td>8153</td>
<td>purwosari</td>
<td>081657425592</td>
</tr>

</table>

</BODY>
</HTML>

sumber : http://muhammad-masud-chabiburrochman.blogspot.com/
Cara mudah membuat html lewat notepad

contoh:
<HTML>
<HEAD>
<TITTLE><H1>WEB SISWA<H1></TITTLE>
</HEAD>
<body background="im1ages.jpeg" TEXT="yellow">
<marquee> <H1>Welcome to my web</H1> </marquee>

<p><a href="abi.html">HOME</a> |<a href="Abi1.html">PAGE 1</a> |<a href="Abi2.html">PAGE 2</a>


<link href="global logo.gif.gif" rel="shortcut icon"/>
<HR>
<P>Belajar web untuk pemula</P>
<br>SOAL OSN ASTRONOMI
        PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE ASTRONOMI SELEKSI KOTA TAHUN 2009

<P>1.    Perbedaan refraktor dan reflektor yang paling tepat adalah :</P>
<P>a.    Refraktor tidak mempergunakan lensa okuler sedang refraktor mempergunakannya</P>
<P>b.    Refraktor tidak memiliki panjang fokus sedang reflektor memiliki panjang fokus</P>
<P>c.    Reflektor mempergunakan lensa pengumpul cahaya</P>
<P>d.    Kolektor radiasi refraktor adalah lensa sedangkan untuk reflektor adalah cermin</P>
<P>e.    Tidak ada jawaban yang benar</P>
<P>JAWAB : D</P>
Teleskop refraktor (dari kata refraksi – pembiasan) adalah teleskop yang mempergunakan lensa sebagai pengumpul cahaya yang utama dan teleskop reflektor (dari kata refleksi – pemantulan) adalah teleskop yang mempergunakan cermin sebagai pengumpul cahaya yang utama.</P>

<P>2.    Sebuah teleskop dilengkapi dengan lensa obyektif dan okuler dan diarahkan ke bulan. Melalui lensa okuler dan dengan mengatur fokusnya, bulan terlihat begitu jelas kawahnya. Apabila kamu memotret bulan dengan menempelkan kamera di belakang lensa okuler, maka :</P>
<P>a.    Citra kawah bulan tidak fokus sehingga tidak sama dengan yang dilihat dengan mata biasa</P>
<P>b.    Citra kawah bulan yang dipotret sama dengan yang dilihat melalui okuler</P>
<P>c.    Citra kawah bulan akan lebih kecil ukurannya dalam hasil potret</P>
<P>d.    Citra kawah bulan akan lebih besar ukurannya dalam hasil potret</P>
<P>e.    Citra kawah bulan akan lebih besar dari yang dilihat melalui okuler</P>

<P>JAWAB : B</P>
Kamera yang ditempelkan dibelakang lensa okuler tidak akan memperbesar atau memperkecil hasil bayangan yang terlihat melalui eyepiece/lensa okuler, hal ini dikarenakan pada kamera yang ditempelkan tersebut tidak memiliki lensa apapun yang ditambahkan pada teropong (lensa kamera dilepas dari kamera), jadi hasil potret tentu akan sama dengan yang terlihat melalui okuler dengan catatan hasil potret adalah yang muncul di film negatif (yang belum dicuci dan belum diperbesar)

<P>3.    Jika kamu memiliki 2 buah teleskop dengan diameter 5 cm dan 10 cm dan akan digunakan untuk mengamati sebuah bintang, maka dalam keadaan fokus :</P>
<P>a.    Bintang akan tampak lebih besar dengan teleskop 10 cm</P>
<P>b.    Bintang akan tampak lebih terang dengan teleskop diameter 5 cm</P>
<P>c.    Bintang tampak lebih besar dengan teleskop 5 cm</P>
<P>d.    Bintang tidak terlihat dengan teleskop 5 cm</P>
<P>e.    Bintang akan tampak sama besar ukurannya di kedua teleskop tersebut</P>

<P>JAWAB : E</P>
<P>Bintang adalah objek titik (karena jaraknya yang sangat jauh) sehingga dengan teleskop terbesarpun tetap akan terlihat</P>
<P>sebagai titik, tetapi teleskop yang memiliki diameter obyektif yang besar akan lebih banyak mengumpulkan cahaya sehingga bintang yang terlihat akan semakin terang dibandingkan dengan teleskop berdiameter lebih kecil.</P>

<P>4.    Sebuah teleskop dengan diameter 20 cm (f/D=10) dilengkapi lensa okuler. Dua buah lensa okuler yakni dengan panjang fokus 15 mm (okuler A) dan 40 mm (okuler B) digunakan untuk melihat planet Jupiter yang berdiameter 40 detik busur. Hasil yang diperoleh adalah :</P>
<P>a.    Planet Jupiter akan tampak lebih besar dengan menggunakan okuler B</P>
<P>b.    Planet Jupiter akan sama besar baik dengan menggunakan okuler A atau okuler B</P>
<P>c.    Planet Jupiter akan tampak lebih besar dengan menggunakan okuler A</P>
<P>d.    Planet Jupiter akan tampak sama redup di kedua okuler tersebut</P>
<P>e.    Planet Jupiter akan tampak sama terang di kedua okuler tersebut</P>
<P>JAWAB : C</P>
Perbesaran sebuah teleskop adalah sama dengan perbandingan fokus objektif dan fokus okulernya (M = fob/fok). Jika fokus obyektifnya sama, maka semakin kecil fokus okuler maka akan semakin besar perbesaran teleskop itu. Jadi okuler A (fok = 15 mm) akan memberi perbesaran yang lebih besar daripada okuler B (fob = 40 mm) sehingga tentu saja planet Jupiter akan terlihat lebih besar di okuler A.
Jika mau dihitung perbesarannya : Fob = 200 cm = 2000 mm (dari f/D = 10 dan D = 20 cm), lalu :
Perbesaran dengan okuler A ?M=fobfok=200015=133,33 x
Besar Jupiter yang terlihat ? D = 133,33 x 40” = 5333,33” = 88,88’
Perbesaran dengan okuler B ?M=fobfok=200040=50 x
Besar Jupiter yang terlihat ? D = 50 x 40” = 2000” = 33’
Catatan : Diameter sudut planet Jupiter yang paling besar diperoleh pada saat oposisi dengan jarak Bumi – Jupiter yang terdekat (Bumi di aphelion dan Jupiter di perihelion), dan nilainya mencapai 50” dan diameter sudut Jupiter yang paling kecil diperoleh pada saat konjungsi dengan jarak Bumi – Jupiter yang terjauh (Bumi di aphelion dan Jupiter di aphelion), dan nilainya sekitar 30”.

<P>5.    Bulan dengan diameter sudut 30 menit busur dipotret dengan sebuah teleskop dengan panjang fokus  5000 mm. Sebuah kamera digital dengan ukuran bidang pencitraan 0,6 cm x 0,5 cm digunakan untuk memotret bulan tersebut. Hasil yang diperoleh adalah …</P>
<P>a.    Setengah dari piringan bulan yang dapat dipotret</P>
<P>b.    Piringan bulan seutuhnya dapat dipotret</P>
<P>c.    Hanya sepertiga dari piringan bulan yang dapat dipotret</P>
<P>d.    Bulan tidak dapat dipotret</P>
<P>e.    Hanya sabit bulan yang dapat dipotret</P>

<P>JAWAB : D</P>
Besar bayangan yang muncul di pelat potret hanyalah bergantung pada panjang fokus objektif saja, disebut skala bayangan dengan rumus :
Skala Bayangan = 206265fob
Dimana fob dalam mm dan satuan dari skala bayangan adalah “/mm. Jadi jika skala bayangan adalah 1, maka artinya setiap diameter sudut 1” di langit akan muncul sebesar 1 mm di pelat potret.
Untuk soal di atas :
Skala Bayangan = 2062655000=41,253 "/mm
Karena diameter sudut bulan 30’ = 1800”, maka besar bayangan bulan di pelat potret adalah :
Besar Bayangan Bulan= 180041,253=43,63 mm=4,363 cm
Besar bayangan bulan yang mencapai 4 cm ini tidak akan masuk ke dalam pelat potret yang berukuran hanya 0,6 cm x 0,5 cm. Jika mau menghitung bagian bulan yang bisa masuk ke pelat potret :
Bagian Bulan yang masuk ke pelat = Luas PelatLuas Bulanx 100%=0,6 x 0,52p.4,3632x 100%=0,25%
0,25% bagian bulan jauh lebih kecil dari bagian sabit bulan, atau dengan kata lain bulan tidak dapat dipotret dengan teleskop ini atau teleskop ini cocok untuk memotret detil-detil bulan (seperti kawahnya).
</BODY>
</HTML>


Membuat tabel html
contoh:
<HTML>
<HEAD>
<TITTLE><H1>WEB SISWA<H1></TITTLE>
</HEAD>
<body background="im1ages.jpeg" TEXT="yellow">
<marquee> <H1>Welcome to my web</H1> </marquee>

<p><a href="abi.html">HOME</a> |<a href="Abi1.html">PAGE 1</a> |<a href="Abi2.html">PAGE 2</a>


<link href="global logo.gif.gif" rel="shortcut icon"/>
<HR>


<table border="1">
<tr>
<td>No</td>
<td>Nama</td>
<td>NIS</td>
<td>Alamat</td>
<td>No.Handphone</td>
</tr>

<tr>
<td>1</td>
<td>Ahmad sultonul firdaus</td>
<td>7512</td>
<td>sukolilo</td>
<td>085645821338</td>
</tr>
<tr>
<td>2</td>
<td>arief nugroho</td>
<td>7523</td>
<td>pandaan</td>
<td>085755642259</td>
</tr>
<tr>
<td>3</td>
<td>Dhani bustomi</td>
<td>7545</td>
<td>purwosari</td>
<td>03435862572</td>
</tr>
<tr>
<td>4</td>
<td>erfian A.</td>
<td>7555</td>
<td>lemahbang</td>
<td>085746658213</td>
</tr>
<tr>
<td>5</td>
<td>m.masud C.</td>
<td>7963</td>
<td>pandaan</td>
<td>085181282</td>
</tr>
<tr>
<td>6</td>
<td>lola widya H.</td>
<td>7791</td>
<td>pandaan</td>
<td>089623245618</td>
</tr>
<tr>
<td>7</td>
<td>m.robit</td>
<td>7915</td>
<td>purwosari</td>
<td>08546213847</td>
</tr>
<tr>
<td>8</td>
<td>m.ilham Y.</td>
<td>7989</td>
<td>jombor</td>
<td>083559548588</td>
</tr>
<tr>
<td>9</td>
<td>ilham h.</td>
<td>7825</td>
<td>wonorejo</td>
<td>082549445635</td>
</tr>
<tr>
<td>10</td>
<td>wirangga A.</td>
<td>8153</td>
<td>purwosari</td>
<td>081657425592</td>
</tr>

</table>

</BODY>
</HTML>

My Widget
M.MASUD HABIBURRAHMAN