Senin, 10 Juni 2013

Fungsi Tool-tool pada Photoshop

    Fungsi Alat Photoshop - Kali ini saya akan memberikan penjelasan mengenai fungsi alat-alat pada photoshop, semoga posting kali ini dapat bermanfaat bagi kalian yang baru terjun dalam dunia photoshop & berniat untuk mempelajari photoshop secara mendalam, berikut gambar tool-tool photoshop dan fungsi tools photoshop pada versi CS 4 .

Selection Tool

Move Tool - Shortcut (V), alat ini digunakan untuk memindahkan posisi layer dalam satu foto ataupun  memindahkan sebuah foto atau layer dalam sebuah foto ke foto yang lain / foto yang berbeda.

Rectangular Marquee Tool - Shortcut (M), alat ini digunakan untuk menyeleksi objek yang berbentuk kotak. Klik kanan diatas alat ini maka akan muncul alat lain dari kelompok marquee tool seperti Eliptical Marquee Tool, Single Row Marquee tool dan Single Column Marquee Tool.
Eliptical Marquee Tool - Shortcut (M), alat ini digunakan untuk menyeleksi objek yang berbentuk lingkaran seperti menyeleksi lingkaran mata, ban mobil dan objek lain. Alat ini masih satu kelompok dengan Rectangular Marquee Tool.

Lasso Tool - Shortcut (L), digunakan untuk menyeleksi objek dengan bentuk bebas, alat ini akan membentuk seleksi sesuai dengan gerakan mouse, penggunaan alat ini sangat bergantung dengan gerakan mouse sehingga cukup sulit mengendalikan dan mencapai hasil yang maksimal.
Polygonal Lasso Tool - Shortcut (L), digunakan untuk menyeleksi objek dengan bentuk bebas bersudut, alat ini membentuk seleksi melalui titik-titik point yang dibuat dengan menggunakan klik kiri mouse. Alat ini juga dapat digunakan untuk memotong dan mengubah background foto.
Magnetic Lasso Tool - Shortcut (L), digunakan untuk menyeleksi objek dengan bentuk bebas, cara kerja alat ini adalah menempel pada tepi objek yang akan dipotong ketika mouse bergerak mengelilingi tepian objek, selama proses seleksi alat ini membentuk titik-titik penghubung seleksi.
Magic Wand Tool - Shortcut (W), digunakan untuk  menyeleksi satu jenis warna (warna solid) pada foto. Alat ini dapat menyeleksi dengan pengaturan nilai tolerance atau nilai cakupan warna, semakin besar nilai tersebut maka semakin luas cakupan warna yang di seleksi.


Crop & Slice Tool

Crop Tool - Shortcut (C), digunakan untuk memotong gambar, foto ataupun canvas (kertas kerja). Pemotongan dengan alat ini dilakukan secara permanen mengubah bentuk dimensi lebar dan tinggi foto. Pemotongan dilakukan dengan menentukan area potong berbentuk kotak dari sebuah foto.
Slice Tool - Shortcut (C), digunakan untuk kebutuhan website dengan cara memotong hasil desain yang telah dibuat di Photoshop menjadi potongan yang lebih kecil.
Slice Select Tool - Shortcut (C), digunakan untuk memilih potongan pada sebuah desain yang telah dipotong sebelumnya dengan menggunakan slice tool.


Annotation, Measuring & Navigation Tool
Eyedropper Tool - Shortcut (I), digunakan untuk mengambil sample warna dari sebuah gambar ataupun foto, sample warna diambil dengan cara mengklik warna target yang kemudian secara otomatis akan mengubah warna depan (foreground color) pada toolbox.

Ruler Tool - Shortcut (I), digunakan untuk mengukur dimensi lebar dan tinggi.  alat ini biasanya digunakan untuk kebutuhan website seperti mengukur dan memperkirakan interface tinggi & lebar tombol, header ataupun area website lainnya. Satuan yang digunakan biasanya pixels.

Note tool - Shortcut (I), digunakan untuk memberikan catatan pada hasil desain yang telah di buat. Catatan ini berguna sebagai pengingat dalam proses pembuatan desain ataupun dapat berguna sebagai media untuk penyampaian sebuah pesan ketika bekerja secara team.

Hand Tool - Shortcut (H), digunakan untuk menggeser/memindah bidang pandang foto atau gambar di dalam window view area atau dalam kondisi gambar sedang di perbesar (zoom in). Cukup tekan dan tahan tombol spasi untuk meminjam alat ini.

Zoom Tool - Shortcut (Z), digunakan untuk memperbesar ataupun memperkecil tampilan foto atau gambar. Pengaturan zoom in atau zoom out dapat dilakukan melalui option bar.


Retouching Tool

Spot Healing Brush - Shortcut (J), digunakan untuk menghapus noda pada sebuah foto ataupun gambar, alat ini juga biasanya digunakan untuk menghilangkan noda di wajah ataupun menghilangkan jerawat diwajah.

Patch Tool - Shortcut (J), digunakan untuk memperbaiki foto dengan cara memanfaatkan pola yang terdapat pada foto tersebut. Perbaikan dilakukan dengan menyeleksi kerusakan area kemudian menarik seleksi tersebut diatas pola target untuk menutupi area kerusakan.

Red Eye Tool - Shortcut (J), digunakan untuk menghilangkan efek mata merah yang timbul pada foto akibat pengambilan foto dalam kondisi gelap menyebabkan flash kamera memantulkan warna merah pembuluh darah dibalik mata.

Clone Stamp Tool - Shortcut (S), digunakan untuk mengambil sample dari sebuah area gambar kemudian mengkloning / menerapkan sample tersebut untuk dilukiskan diatas area foto lain berdasarkan sample foto yang diambil.

Pattern Stamp Tool - Shortcut (S), digunakan untuk melukis image dengan menggunakan pola tertentu sesuai dengan pola yang dipilih pada option bar.

Eraser Tool - Shortcut (E), digunakan untuk menghapus foto atau gambar dalam sebuah layer raster.

Background Eraser Tool - Shortcut (E), digunakan untuk menghapus foto atau gambar sehingga menghasilkan layer transparant pada bagian foto atau pada area yang dihapus.

Magic Eraser Tool - Shortcut (E), digunakan untuk menghapus area tertentu dari sebuah foto atau gambar yang memiliki warna yang serupa (satu warna solid) menjadi transparan dengan satu kali klik pada area warna tersebut. Bisa dimanfaatkan untuk menghapus background satu warna.

Blur Tool - digunakan untuk menghaluskan/mengaburkan area tertentu dari sebuah foto atau gambar. Dengan mengaburkan gambar akan memberikan kesan halus, blur juga dapat menyamarkan pixels gambar.

Sharpen Tool - digunakan untuk menajamkan area tertentu dari sebuah foto atau gambar.


Smudge Tool - digunakan untuk menggosok/mencoreng area tertentu dari sebuah foto atau gambar seolah-olah di pengaruhi oleh sapuan jari telunjuk diatas sebuah lukisan.

Dodge Tool - Shortcut (O), digunakan untuk menerangkan warna di area tertentu pada gambar atau foto dengan memberikan highlights pada area tertentu hingga area tersebut tampak lebih cerah / terang.

Burn Tool - Shortcut (O), digunakan untuk menggelapkan warna di area tertentu pada gambar atau foto dengan memberikan shadow / bayangan pada area tertentu hingga tampak lebih gelap.

Sponge Tool - Shortcut (O), digunakan untuk mengubah saturation di area tertentu pada area gambar atau foto.


Painting Tool

Brush Tool - Shortcut (B), digunakan untuk melukis foto atau gambar dengan goresan kuas berdasarkan warna depan (foreground color) yang telah dipilih.

History Brush Tool - Shortcut (Y), digunakan untuk melukis image menggunakan snapshot atau state history dari Image.

Art History Brush Tool - Shortcut (Y), digunakan untuk melukis image menggunakan snapshot atau state history dari image, dengan model artistik tertentu.

Pencil Tool - Shortcut (B), digunakan untuk melukis dengan efek goresan pensil.


Gradient Tool - Shortcut (G), digunakan untuk mengecat area yang dipilih (selected area) dengan perpaduan dua warna atau lebih. Gradient ini juga memiliki beberapa pengaturan dan tipe untuk menghasilkan efek perpaduan warna yang sesuai dengan keinginan.
Paint Bucket Tool - Shortcut (G), digunakan untuk mengecat atau mewarnai area tertentu atau layer tertentu berdasarkan warna depan (foreground color) yang telah dipilih.
Drawing and Type Tool
Path Selection Tool - Shortcut (A), digunakan untuk menyeleksi path yang telah dibuat dengan menggunakan pen tool.

Horizontal Type Tool - Shortcut (T), digunakan untuk membuat teks secara horizontal. Selain alat ini ada juga Vertical Type Tool untuk membuat teks secara vertical dan type mask untuk membuat teks dalam bentuk seleksi.

Pen Tool - Shortcut (P), digunakan untuk menggambar path sudut ataupun lengkung. Alat ini biasa juga digunakan untuk menyeleksi objek. Selain alat ini ada kumpulan alat lain untuk menambah titik point, mengurangi dan memodifikasi path yang telah dibuat.

Demikian sedikit pengetahuan yang bisa saya bagikan tentang fungsi dari tool-tool adobe photoshop. Saya persilahkan jika anda ingin mempublikasi ulang posting tentang fungsi tool photoshop ini di blog atau website anda dengan tetap mencantumkan nama saya & membuat tautan (link) ke blog ini sebagai bentuk penghargaan bagi saya.

Terima kasih, semoga apa yang saya bagikan kali ini dapat bermanfaat bagi anda sekalian.

Pengertian Gambar Berbasis Vektor Dan Bitmap

Desain bitmap
Grafis desain bitmap adalah objek gambar yang dibentuk dengan raster/pixel/titik koordinat. Semakin banyak jumlah titik yang membentuk suatu grafis bitmap berarti semakin tinggi tingkat kerapatannya. Hal ini akan semakin halus citra grafis, tetapi kapasitas filenya akan semakin besar.
Ketajaman warna dan detail gambar pada tampilan bitmap tergantung pada banyaknya pixel warna atau resolusi yang membentuk gambar tersebut.
Program aplikasi grafis yang berbasis bitmap antara lain: Adobe Photoshop, Corel Photopaint, Microsoft Photo Editor, dan Macromedia Fireworks.
Desain Vektor
Grafis desain vektor adalah objek gambar yang menggunakan titik-titik koordinat dan rumus-rumus tertentu. Pemakaian grafis vektor akan lebih irit dari segi volume file, tetapi dari segi pemakaian prosessor akan memakai banyak memori.
Program aplikasi grafis vektor, antara lain CorelDraw, Macromedia Freehand, Adobe Illustrator, Micrografx Designer.

Grafis berbasis bitmap dibentuk dengan raster / pixel / dot / titik / point koordinat. Semakin banyak jumlah titik yang membentuk suatu grafis bitmap, semakin tinggi tingkat kerapatannya. Hal ini akan menyebabkan semakin halus citra grafis, tetapi kapasitas filenya akan semakin besar. Ketajaman warna dan detail gambar pada tampilan bitmap bergantung pada banyaknya pixel warna atau resolusi yang membentuk gambar tersebut. Satuan untuk ukuran grafis jenis bitmap adalah dpi ( dot per inch ) yang berarti banyaknya titik pada satu inci.

-->Untuk lebih memahami grafis jenis bitmap, perhatikan gambar dibawah ini :
Grafis berbasis bitmap
Sebelum diperbesar
Grafis berbasis bitmap
Sesudah Diperbesar
Beberapa grafis bitmap dapat anda temui di file komputer, yakni file komputer yang berekstensi .bmp, .tif, .gif, .pix, .pcx. Grafis ini biasa digunakan untuk kepentingan foto-foto digital. Program aplikasi berbasis bitmap antara lain : Adobe Photoshop, Corel Photopaint, Microsoft Editor, dan Macromedia Fireworks.
Objek vektor adalah sebuah gambar yang terbentuk dari garis dan kurva termasuk warna dan letak posisi. Grafis jenis vektor merupakan perkembangan dari sistem grafis bitmap ( digital ). Grafis ini tidak tergantung pada banyaknya pixel penyusunannya dan kondisi monitor karena tampilan vektor tersusun atas garis-garis.
-->Untuk lebih memahami grafis jenis vektor, perhatikan gambar dibawah ini :
Grafis berbasis vektor
Sebelum diperbesar

Grafis berbasis vektor
Setelah diperbesar
Program aplikasi berbasis vektor antara lain : CorelDRAW, Macromedia Freehand, Adobe ilustrator, dan Micrografx Designer.
Kelebihan Grafis Berbasis Bitmap
  1. Pemakaian memory pada prosessor lebih kecil dibandingkan dengan grafis berbasis Vektor. 
  2. Dapat ditambahkan efek khusus tertentu sehingga dapat membuat objek tampil sesuai keinginan. 
  3. Dapat menghasilkan objek gambar Bitmap dari objek gambar Vektor dengan cara mudah dan cepat, mutu hasilnya pun dapat ditentukan.
Kelebihan Grafis Berbasis Vektor
  1. Ukuran file yang dihasilkan kecil, sehingga menghemat memory penyimpanan. 
  2. Objek gambar Vektor dapat diubah ukuran dan bentuknya tanpa menurunkan mutu tampilannya. 
  3. Dapat dicetak pada resolusi tertingi printer Anda. 
  4. Menggambar dan menyunting bentuk Vektor relatif lebih mudah dan menyenangkan.
Kekurangan Grafis Berbasis Bitmap
  1. Ukuran file dokumen yang dihasilkan besar. 
  2. Objek gambar tersebut memiliki permasalahan ketika diubah ukurannya, khususnya ketika objek gambar diperbesar. 
  3. Efek yang diidapat dari objek berbasis Bitmap yakni akan terlihat pecah atau berkurang detailnya saat dicetak pada resolusi yang lebih rendah atau lebih tinggi.
Kekurangan Grafis Berbasis Vektor
  1. Pemakaian prosessor yang memakan memori lebih banyak sehingga komputer bekerja menjadi lebih lambat. 
  2. Tidak dapat menghasilkan objek gambar Vektor yang prima ketika melakukan konversi objek gambar tersebut dari format Bitmap.
Perbedaan Grafis Berbasis Vektor dan Grafis Berbasis Bitmap
Mengetahui aplikasi untuk membuat grafis vektor dan bitmap
Program aplikasi untuk membuat grafis vektor dan bitmap itu banyak sekali macamnya, seperti Page Maker, Corel Photo Paint, CorelDraw, Adobe Photoshop dan masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi yang akan dibahas disini program aplikasi CorelDraw dan Adobe Photoshop. 
CorelDraw merupakan salah satu program yang banyak digunakan dalam pembuatan desain grafis dan editing Bitmap yang dilengkapi dengan full color management system dan interactive tools yang memudahkan dalam pembuatan dan editing suatu objek. 
Sedangkan Adobe Photoshop merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan unuk mengedit sebuah gambar (image) menjadi gambar yang lebih menarik, serta bisa menyunting foto dan gambar-gambar yang telah di-scan ke dalam komputer.

 

FUNGSI IF (TUNGGAL ,BERTINGKAT ,IF AND dan ,IF OR)

Fungsi IF (Tunggal)

Sebagai artikel perdana, pada halaman ini akan saya tuliskan penerapan Fungsi IF dengan nilai tunggal. Untuk mempermudah gambaran, dalam percakapan sehari-hari kita sangat sering bertemu dengan fungsi pengandaian ini.


Misal, Jika Nilai ujian Mata Kuliah Matematika adalah 60 atau lebih, maka dinyatakan Lulus.
Maka pengertian dari pernyataan tersebut adalah:

  1. Mahasiswa dinyatakan Lulus MK Matematika jika Nilainya 60 atau lebih
  2. Mahasiswa dinyatakan Tidak Lulus MK Matematika jika Nilainya kurang dari 60.
Fungsi yang dapat dijalankan dalam Excel untuk pernyataan tersebut adalah:
=IF(pernyataan untuk sel yang dinilai, hasil jika pernyataan terpenuhi, hasil jika pernyataan tidak terpenuhi)


Contoh 1:
=IF(C2>=60, "Lulus", "Tidak Lulus")
Keterangan:
Nilai pada sel target, yaitu sel C2 akan dinilai apakah nilainya sama dengan 60 atau lebih; jika nilai tersebut terpenuhi, yaitu nilainya sama dengan 60 atau lebih, maka akan dihasilkan pernyataan Lulus; sedangkan apabila nilainya tidak terpenuhi, yaitu kurang dari 60, maka akan dihasilkan pernyataan Tidak Lulus.










Contoh 2:
=IF(G5*H5>=100000000, "Mahal", "Tidak Mahal")
Keterangan:
Kita akan menilai hasil perkalian sel target, jika ternyata hasil perkalian antara luas tanah dan harga per meter sama dengan atau lebih dari Rp 100.000.000,- maka dikategorikan sebagai Mahal; sedangkan jika hasil perkalian tersebut kurang dari Rp 100.000.000,- maka dikategorikan Tidak Mahal.










Contoh 3:
=IF(M4="Bajaj", L4*3, L4*4)
Keterangan:
Jika Nilai pada sel target, yaitu sel M4 sama dengan Bajaj (karena nilai tersebut tidak berupa angka, tetapi berupa text, maka penyebutan Bajaj harus menggunakan tanda petik ganda), maka akan dikalikan antara jumlah unit bajaj dengan 3 (jumlah roda tiap bajaj); jika ternyata nilai pada sel M4 bukan Bajaj (kita asumsikan kendaraan roda empat lainnya), maka akan dikalikan antara jumlah unit kendaraan dengan 4 (jumlah roda kendaraan bukan bajaj).




























Fungsi IF Bertingkat

Setelah kita mengenal penggunaan fungsi IF secara tunggal, sebenarnya fungsi tersebut dapat kita maksimalkan dengan menggunakannya secara bertingkat. Artinya, tidak saja satu fungsi IF yang kita gunakan, tetapi beberapa fungsi IF dalam sekali penggunaan.


Sebagai contoh dalam kahidupan sehari-hari adalah, jika cuaca di kota hujan deras maka kemungkinan lalu lintas akan macet, jika hujan biasa kemungkinan akan padat merayap, jika mendung kemungkinan lalu lintas akan mengalir perlahan, sedangkan jika cuaca cerah maka lalu lintas akan lancar.












Fungsi yang dapat kita gunakan adalah:
=IF(D22=$G$20,$H$20,IF(D22=$G$21,$H$21,IF(D22=$G$22,$H$22,$H$23)))


Sebagai contoh kedua, misalnya dalam pengelompokan Nilai Hasil Ujian. Setiap nilai mahasiswa pada ujian mata kuliah akan dicantumkan dalam kelompok Nilai Huruf, yaitu nilai A, B, C, D dan E. Ketentuan pengelompokan huruf nilai ujian tersebut adalah sebagaimana terlihat pada gambar berikut:












Fungsi yang dapat kita gunakan adalah:
=IF(AND(D5>$G$7,D5<$H$5),$I$6,IF(AND(D5>$G$6,D5<$H$4),$I$5,IF(AND(D5>$G$5,D5<$H$3),$I$4,IF(D5>$G$4,$I$3,$I$7))))


Selain dengan menggunakan urutan menaik, yaitu jika nilainya antara 20-40, maka hurufnya D, jika antara 40-60 hurufnya C, jika antara 60-80 hurufnya B, jika antara 80-100 hurufnya A, jika selainnya (kurang dari 20) hurufnya E.
Pernyataan untuk menyusun fungsi tersebut juga dapat kita susun secara menurun, yaitu jika nilainya antara 100-80 hurufnya A, jika antara 80-60 hurufnya B, jika antara 60-40 hurufnya C, jika antara 40-20 hurufnya D, dan sisanya berhuruf E.
Fungsi yang dapat kita tuliskan adalah:
=IF(AND(M8<=$G$3,M8>=$H$3),$I$3,IF(AND(M8<=$G$4,M8>=$H$4),$I$4,IF(AND(M8<=$G$5,M8>=$H$5),$I$5,IF(AND(M8<=$G$6,M8>=$H$6),$I$6,$I$7))))
















FUNGSI IF OR, IF AND, dan IF NOT

Penggunaan Rumus Bertingkat IF OR Excel

Fungsi OR adalah fungsi yang mempunyai hasil Benar jika salah satu  dari dua tau lebih acuhan dalam kondisi benar, akan memiliki hasil salah jika semua acuhan tidak memiliki kondisi Benar
Contoh :
=IF(OR(A1=5,B1>7),A1+B1,”INTERNET”)
Jika
sel A1 = 5 atau sel B1 > 7
maka diisi A1+B1
kalau tidak maka diisi kata “INTERNET”
Dengan memahami struktur di atas tentu akan memudahkan dalam memodifikasi formula Excel. Warna dibuat beda-beda bikin pusing ga ya :) tujuannya agar lebih mudah.

 

Penggunaan Rumus IF AND Excel

 Fungsi AND adalah Fungsi yang akan menyeleksi Dua Atau lebih kondisi yang benar artinya jika dua atau lebih kondisinya Benar maka hasilnya Benar, namun jika Salah satu kondisi salah mak hasilnya akan salah.

Contoh :
=IF(AND(A1=5,B1>7),A1+B1,”INTERNET”)
Jika
sel A1 = 5 dan sel B1 > 7
maka diisi A1+B1
kalau tidak maka diisi kata “INTERNET”
Untuk penggunakan rumus bertingkat IF OR AND sekaligus tidak saya uraikan dalam artikel ini, karena sudah capek ngetiknya (:lol: padahal karena sulit dalam penjelasannya, jadi panjang). Sebagai contoh saja =IF(AND(OR(E2>10,K2>10)=5,SUM(E2,K2)=5),”tidak”) tentunya ini kalau dijelaskan jadi muter-muter.


 

Penggunaan Rumus IF NOT Excel

 Fungsi IF dan Fungsi NOT adalah sama-sama fungsi logical dalam Microsoft Excel 2003, yang mengutamakan penalaran logika. Fungsi NOT adalah fungsi yang berfungsi memberi pengertian "tidak", dan memberi jawaban benar atau salah (True or False). Bentuk umum fungsi NOT adalah :

=NOT(logical)
contoh :




Jika dalam cells A2 kita beri nilai 70, kemudian di cells B2 kita isi dengan rumus "=NOT(A2=90)" maka hasilnya akan bernilai TRUE. Hal tersebut karena A2 bukan bernilai 90 maka fungsi tersebut bernilai benar.
Berikut ini adalah contoh penggunaan fungsi IF dengan fungsi NOT dalam tabel nilai siswa, dalam tabel siswa terdapat nilai yang memberi keterangan "Tuntas" atau "Tidak Tuntas". Nilai siswa "Tuntas" jika nilainya tidak lebih kecil dari 70 (<70 br="br"> Perhatikan tabel berikut :


Pada tabel diatas untuk anak pertama Yudi kita dapatkan rumus :


=IF(NOT(D4<70 p="p" tidak="tidak" tuntas="tuntas">
Penjelasan rumus diatas adalah jika nilai Yudi yang berada di cells D4 tidak lebih kecil dari 70 maka keterangannya adalah "Tuntas" dan sebaliknya jika nilai Yudi ternyata lebih kecil dari 70 maka keterangannya adalah "Tidak Tuntas". Nilai Yudi 75 lebih besar dari 70, maka fungsi NOT(D4<70 bernilai="bernilai" keterangan="keterangan" mendapatkan="mendapatkan" nilai="nilai" p="p" sehingga="sehingga" tuntas.="tuntas." yudi="yudi">

My Widget
M.MASUD HABIBURRAHMAN