Selasa, 12 Maret 2013

Penerbangan VOSTOK I


Gagarin berumur 27 thn waktu mengangkasa, setelah  beberapa waktu menjalani pelatihan sejak terpilih sebagai calon kosmonot pada medio 1960.   Sebagai seorang seorang militer (Letnan pada AU Uni  Soviet), apalagi sebagai penerbang, ukuran tubuh Gagarin yang hanya 5’2”” (= 157 cm) jelas termasuk pendek, tapi justru dengan ukuran tinggi segitulah dia  menyisihkan  German Titov  (yang akhirnya jadi kosmonot ke 2 Uni Soviet yang mengorbit Bumi selama  25 jam 18 menit pada tgl 6-7 Agustus 1961 dengan 
pesawat angkasa VOSTOK II), mengingat modul awak  pada pesawat generasi pertama tersebut yang begitu  sempit dan sesak
Yuri Gagarin sebagai pilot dan angkasawan

Penerbangan dengan VOSTOK I adalah satu-satunya  misi ke ruang angkasa luar yang dilakukan Gagarin,
walaupun dia kembali terpilih sebagai awak cadangan  bagi misi SOYUS I (yang akhirnya gagal mengangkasa,  suatu yang disesalinya karena sahabatnya  Vladimir  Komarov tewas dalam misi yang gagal itu). Gagarin  sangat menentang penerbangan tersebut karena  menurutnya fasilitas keselamatan pada SOYUS I belum sepenuhnya memenuhi kriteria keselamatan yang  diharapkan.  Karir di bidang penerbangan ruang angkasa diakhiri  Gagarin sebagai Wakil Direktur Pelatihan pada Pusat  Pelatihan Kosmonot di Star City di luar kota Moskow  (yang sepeninggalnya dinamai dengan namanya,
seperti yang dikenal sampai sekarang)

sumber :: fhttp://impi.or.id/ocg/eqsp/eqsp-vol-i-khusus-apr-2012.pdf

Rusia Bangun Hotel Luar Angkasa


Adu tanding di dunia angkasa luar yang terjadi antara  Amerika Serikat dan Uni Soviet memang telah lama berakhir. Namun negara pecahan  terbesar Uni Soviet yakni Rusia, melanjutkan tradisi penjelajahan cakrawala. Sebuah  perusahaan swasta di negara tersebut bahkan berencana akan membangun hotel  pertama di luar angkasa. Rencana  pembangunan hotel di luar Bumi (sekitar 217 mil dari Bumi ) itu diumumkan  15 Agustus 2011 lalu.
Hotel tersebut bisa melayani tujuh tamu dalam  empat kabinnya. Tiap kabin memiliki jendela besar, agar para tamu bisa  memandang Bumi yang kebiruan dan berotasi. Jangankan tinggal, berkunjung ke hotel tersebut adalah sebuah petualangan yang luar biasa. dan yang pasti adalah membutuhkan biaya dan waktu yang banyak. untuk mendarat di hotel tersebut Butuh waktu dua hari  mengangkasa menggunakan roket Soyuz. Ini tentu saja menjadi perjalanan  liburan yang supermahal. Lima hari menginap, tamu harus merogoh kantong  dalam-dalam, antara 100 ribu sampai 500 ribu poundsterling. Hotel  atau stasiun luar angkasa komersial ini belum punya nama. Rencananya ia  akan dioperasikan mulai tahun 2016. Menurut pembuatnya, stasiun itu  akan jauh lebih nyaman dari pada Stasiun Luar Angkasa Internasional yang  digunakan para astronot dan kosmonot. Dalam kondisi  non-gravitasi, para pengunjung bisa memilih, tidur secara horizontal  atau vertikal.
Sementara, air mandi akan diatur sedemikian rupa agar  tidak mengalir ke tempat yang tak seharusnya. Sebab, tanpa gravitasi,  air bisa mengalir ke segala arah. Sementara di stasiun luar angkasa,  para penghuninya harus membersihkan diri dengan spons mandi. Para  wisatawan tajir yang mampu membayar akan didampingi kru berpengalaman  yang bertugas menghangatkan makanan -- yang disiapkan di Bumi dan  dikirimkan ke hotel itu menggunakan roket. Pengelola hotel ruang  angkasa berencana menyajikan makanan yang lebih baik: daging pipi sapi  dan jamur liar, kedelai tumbuk, sup kentang, dan makanan penutup, plume  compote. Alih-alih makanan beku seperti yang dikonsumsi para astronot  dan kosmonot. Es teh, air mineral, dan jus buah juga akan  disediakan. 
Namun, konsumsi alkohol dilarang keras. Sementara,  penyiraman toilet akan menggunakan udara, bukan dengan air. Semua  limbah yang dihasilkan akan didaur ulang. Demikian pula dengan udara --  yang akan disaring untuk menghilangkan bau dan bakteri, lalu  dikembalikan ke kabin.Sergei Kostenko, kepala eksekutif Orbital  Technologies yang akan membangun hotel itu, menjamin tempat rekreasi  yang mereka bangun tidak akan mengingatkan pada Stasiun Luar Angkasa  Internasional. "Sebuah hotel harus nyaman dan dimungkinkan melihat Bumi  melalui jendera besar," kata dia, seperti dimuat Daily Mail.Tak  sembarang orang bisa singgah di hotel ini. "Hotel ini ditujukan untuk  para jutawan dan orang yang bekerja di perusahaan swasta yang ingin  melakukan penelitian di luar angkasa.'Para tamu juga  dimungkinkan untuk menjadi tuan rumah bagi tamu tak terduga. Perusahaan  berencana mengoperasikan hotel itu sebagai lokasi penyelamatan darurat  bagi astronotStasiun Luar Angkasa Internasional yang mengalami krisis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


My Widget
M.MASUD HABIBURRAHMAN