Kisah Wagini Anak Gendruwo
Kisah Wagini Anak Gendruwo.
Anak Genderuwo Wagini mendadak menyeruak ke permukaan. Betapa tidak?
Dengan keunikan fisiknya, ia disebut-sebut sebagai anak genderuwo ketika
terlibat ‘wawancara’ di tayangan Bukan Empat Mata yang dipandu oleh
Tukul Arwana. Videonya di Youtube pun ramai diperbincangkan orang.
Sesaat, ketika kita melihat wajah Wagini, kesan menyeramkan langsung
terasa. Tubuhnya berbulu lebat melebihi manusia normal. Giginya belum
tumbuh, hanya ada gusi.
Wagini, seperti dituturkan oleh Eyang Ratih, ahli spiritual sekaligus
ibu angkatnya, bukan manusia, melainkan anak genderuwo. Kisah pilu
hidupnya sudah dimulai sebelum dilahirkan.
Suatu ketika, sang ibu yang merupakan kembang desa di Alas Purwo,
menyambut kembali kehadiran sang suami yang baru pergi mencari kayu
bakar. Tanpa curiga, ibu Wagini melayani kebutuhan biologis suaminya
hingga tiga kali. Namun, kejanggalan muncul ketika ternyata, suami
sebenarnya pulang dan mengajak kembang desa tersebut berhubungan. Karuan
saja si istri menolak karena sudah kelelahan.
Bulan demi bulan berlalu hingga lahirlah bayi dalam kandungan sang
kembang desa; yang berwajah kontras dengan sang ibu. Sang ayah kemudian
meninggal karena malu dan depresi. Sementara, anak ini, ketika tumbuh
nafsu makannya demikian besar. Tidak tahan, sang ibu memukulnya hingga
‘Ayah sesungguhnya’ dari anak ini Genderuwo, membawa pergi Wagini.
Dengan kondisi fisiknya yang sedemikian rupa, Wagini harus menderita. Ia
susah berkomunikasi dengan orang lain yang keburu takut dengannya.
Namun, bukannya tanpa kesaktian. Setidaknya, Eyang Ratih memaparkan, di
Banyuwangi selalu ada keributan. Namun, begitu Wagini muncul, keributan
tersebut lenyap. Wagini sendiri sudah bersama Eyang Ratih sejak umur 12
tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar